E- Cigarettes sungguh efektif
Penelitian menunjukkan bahwa e-cigarette atau personal vaporizer jauh lebih baik membantu menghentikan kebiasaan merokok dibandingkan nicotine pacthes atau permen. Namun entah mengapa hal ini masih diabaikan oleh para ilmuwan.
Studi terbaru mengarah pada usaha pembuktian nyata bahwa personal vaporizer memang lebih efektif.
Kenapa personal vaporizer bekerja?
Berdasarkan dengan interview dengan para vapers ( pengguna personal vaporizer), inilah hasil studi mengapa vaping jauh lebih efektif. Ada 5 alasan yaitu:
1. Umpan balik pada bio-behavioural/ pola kebiasaan: vaping meniru merokok
Salah satu personal vaporizer (PV) bekerja karena persis seperti rokok. Vapers melihat kesamaan antara PV dan rokok biasa. Yaitu mereka mendapatkan rasa yang sama di tenggorokan ketika mereka menghisap, dan bagaimana PV dapat menggantikan rokok dalam keseharian mereka. Rasa itu timbul saat menghisap PV dan merasakan tekanan pada tenggorokan - itu adalah penting untuk kita semua.
2. Benefit/ keuntungan secara sosial
Jaringan yang besar baik secara offline maupun online menjadi salah satu penyebab kesuksesan. Mudah didapatkan dan banyak produsen membuatnya. Jika dibandingkan dengan nikotin patches yang mungkin jarang kita dengar dan tak tahu dimana mendapatkannya. Apalagi jika sudah menyebut merk dan spesifikasinya. Juga lebih jarang orang yang mencobanya.
3. Elements Hobby
Anda tidak bisa mencoba rasa yang berbeda-beda dan model dengan patches, tapi ex-perokok bisa dengan Personal Vaporizer.
Saya tidak mengoleksi korek api sekarang. Saya mengoleksi juice liquids dan peralatannya
4. Identitas personal: perokok melabelkan diri mereka kini sebagai vapers
Dibandingkan memanggil diri mereka perokok, pengguna PV kini menyebut dirinya vapers.
5. Berhenti merokok vs berhenti dari nikotin
Hasil penelitian akhir dari topik ini adalah studi bahwa pengguna tidak merasakan satu keharusan/ paksaan untuk meninggalkan nikotin. Ini adalah prioritas penting. Untuk merubah dalam bentuk nikotin yang lebih sehat. Tujuan saya adalah untuk bebas nikotin di satu point nanti, tapi saya tidak terburu-buru.
Sisi lemah dari nikotin patches dan permen karet yang hanya bersifat temporer. Dan perokok tahu ini
Perbandingan antara produk penghenti/ stop merokok dan Personal Vaporizer
Studi menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan dari terapi pengganti nikotin (7%) dan personal vaporizer ( satu penelitian menunjukkan bahwa 22,5% perokok bisa berhenti dan 32,5% tambahannya berhasil mengurangi setidaknya setengah dari penggunaan rokok mereka)
Semua vapers yang diinterview sudah mencoba segala cara dan produk penghenti rokok sebelum berpindah menggunakan personal vaporizer. Para vaper mengidentifikasi beberapa hal yang membuat mereka gagal berhenti merokok dengan produk stop rokok:
1. Efek samping
2. Kembali ke kebiasaan lama ( ada yang tetap merokok ketika menggunakan varenicline)
3. Kegagalan menggantikan secara psikologis, keinginan pada rokok.
Kesimpulan
Ketika studi menunjukkan hal yang menarik dan berguna, ini hanya perwakilan dari forum pengguna. Sebagian dari kesimpulan ( benefit sosial dan element hobby) mungkin tidak bisa diterapkan pada orang yang hanya vaping dan tidak menggunakan forum atau jaringan sosial. Ini bukannya menunjukkan hasil tak berguna. Ini berguna.
Banyak studi memulai dengan teori dan kemudian mencari bukti pendukung. Ada juga memberikan hasil yang menyimpang, contoh: ada beberapa ilmuwan yang menyimpulkan bahwa personal vaporizer tak lain dan tak bukan hanyalah angkat penghenti rokok.
Yang menarik dari studi ini. Hasilnya adalah kebalikannya. Penulis bertanya pada vapers, kemudian mengambil kesimpulan dari apa yang dikatakan tanpa rekayasa. Kemudian menggarisbawahi apa yang penting bagi perokok namun diabaikan oleh ilmuwan, yaitu "berhenti merokok bukan hanya mengenai nikotin"' "saya bicara, stop merokok, karena sebagian perokok secara fakta berpindah dari satu bentuk nikotin ke bentuk nikotin lain.
Bagaimanapun, banyak ilmuwan mempercayai bahwa keuntungan kesehatan dari perpindahan ke PV ini hampir sama baiknya seperti stop merokok samasekali.
Sumber: Ecigarettedirect.co.uk
Tidak ada komentar: